Konsep “10.000 langkah per hari” telah lama populer sebagai tolok ukur kebugaran, tetapi angka ini sebenarnya bukan standar medis mutlak. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat kesehatan sudah dapat diperoleh bahkan pada jumlah langkah lebih sedikit, tergantung usia dan tingkat aktivitas seseorang. Bagi sebagian orang dewasa, 6.000 hingga 8.000 langkah per hari sudah cukup untuk menjaga kebugaran jantung dan metabolisme tubuh. Yang terpenting bukan hanya angka langkah, melainkan konsistensi dan kualitas aktivitas yang dilakukan.
Aktivitas harian dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Lansia misalnya, mungkin lebih diuntungkan dengan jalan santai 30 menit setiap hari dibanding memaksakan target langkah tinggi. Sebaliknya, bagi mereka yang banyak duduk di kantor, menambah 500–1.000 langkah setiap minggu bisa menjadi langkah awal yang realistis. Pendekatan bertahap ini membantu tubuh menyesuaikan diri tanpa risiko cedera atau kelelahan berlebih.
Lebih dari sekadar jumlah langkah, penting juga memperhatikan intensitas gerakan. Jalan cepat selama 10 menit beberapa kali sehari dapat memberi efek sama seperti berjalan lambat selama satu jam penuh. Aktivitas tambahan seperti menaiki tangga, bersepeda, atau melakukan peregangan ringan di sela bekerja turut mendukung peredaran darah. Dengan demikian, kunci kesehatan bukan pada angka semata, tetapi pada kebiasaan aktif yang dilakukan secara rutin dan menyenangkan.
